Ketika membangun hanyalah membuat sesuatu yang baru, maka bangunan tersebut tiada nilai keindahannya. Dan ketika mendesain hanya sekedar titik dan garis maka desain akan kehilangan keindahannya. Desain adalah sebuah proses yang melibatkan hati dan rasa. Banyak orang menganggap bahwa seorang arsitek hanyalah seorang “tukang gambar” sehingga selalu menilai jasa yang diberikannya tidak lebih dari selembar kertas. Padahal bangunan dan lingkungan yang dihasilkannya dari proses desain akan dinikmati dengan menggunakan rasa dan estetika, yang nilainya tidak dapat disamakan dengan gambar dari selembar kertas.
Proses mendesain Hotel Resort di Gili Air ini hadir dengan segala “keistimewaannya”. Dari konsep hingga material yang digunakannya. Dimulai dari konsep kejujuran dan keselarasan dengan alam, satu persatu bangunan diolah dan dikomposisikan. Bukan hasil yang utama tetapi proseslah yang utama. Di atas lahan 1750 m2 dibangun beberapa tipe bungalow dengan fasilitas kolam renang dan restoran. Bukan kemewahan yang “dikejar” tetapi keasrian dan keselarasan alam yang “dicarinya”. Kesederhanaan yang muncul dari penggunaan material bangunan tanpa “finishing”.